Contoh Gambar Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

Contoh Gambar Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

Cempaka Hutan Kasar

Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia ovalis merupakan bunga yang menjadi ciri khas Provinsi Sulawesi Barat. Bunga ini hanya tumbuh di Pulau Sulawesi dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi serta Maluku. Bunga ini berasal dari sebuah pohon yang tingginya sekitar 45 meter dengan batang berdiameter 2 meter. Batangnya berwarna coklat muda dan di bagian tertentu kulit pohonnya mengelupas.

Jika dilihat secara sekilas, bunga ini terlihat mirip seperti bunga kamboja. Apalagi bunganya juga memiliki warna kuning atau putih dengan jumlah kelopak yang ganjil. Cempaka hutan kasar termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji. Artinya, tumbuhan ini menghasilkan individu baru melalui bantuan manusia dengan cara menanamkan bijinya.

Kayu pohon ini memiliki kualitas yang bagus dan kerap digunakan sebagai bahan bangunan maupun bahan ukiran. Namun, pohon ini tidak bisa tumbuh di sembarang tempat karena tempat ideal untuk pertumbuhannya adalah hutan hujan.

Nah, Grameds itulah dia 20 tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak lagi tumbuhan yang sejenis, maka kamu bisa membaca Buku Pintar Tumbuhan yang membahas tentang dunia tumbuhan dengan cara paling mudah namun padat dan kaya akan pengetahuan.

Buku ini dilengkapi dengan ratusan foto dan ilustrasi yang menunjang, menjadikan buku ini tidak hanya enak dibaca, namun juga akan mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang kehidupan tumbuhan dengan cara yang menyenangkan.

Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif

(Sumber foto: www.pexels.com)

Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif menggunakan benang sari dan putik biasanya mempunyai bagian-bagian khusus yang menjadi ciri-cirinya, yaitu:

Adapun contoh-contoh tumbuhan yang berkembang biak secara generatif bisa kamu lihat daftarnya di bawah ini:

Jagung adalah tumbuhan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki bunga yang kerap disebut berkelamin tunggal. Ini disebabkan karena jagung mempunyai bunga betina yang ada pada ketiak daun dan bunga jantan yang ada pada ujung batang.

Oleh karena itu, jagung berkembang biak dengan cara generatif melalui penyerbukan. Biasanya yang membantu proses penyerbukan ini di alam liar adalah angin. Saat angin bertiup, benang sari akan terbang dan hinggap di kepala putik tanaman jagung lainnya.

Kacang panjang termasuk tumbuhan dengan bunga sempurna yang terdiri atas tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dan juga kepala putik. Oleh sebab itu, tanaman ini bisa berkembang biak secara generatif dengan bantuan serangga. Prosesnya terjadi ketika serangga hinggap di bunganya lalu secara tidak sengaja membawa benang sari dan menyebarkannya ke tanaman kacang panjang yang lainnya.

Siapa yang tidak tahu salak? Saat tiba musim berbuah, buahnya banyak dijual secara langsung atau diolah kembali menjadi makanan lain. Dalam sains, salak ternyata masuk ke dalam jenis tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan menanam bijinya oleh manusia.

Vanili merupakan tanaman penghasil bubuk vanili yang kerap diolah menjadi pengharum makanan. Nah, bubuknya ini didapatkan dari buah pohon vanili yang bentuknya polong. Nama vanili diambil dari sebuah daerah di Meksiko yang bernama Panili/Perneli.

Tumbuhan ini berkembang biak dengan cara generatif melalui bantuan serangga. Di Meksiko, serangga yang sering membantu prosesnya bernama Lebah Melipona. Kepala putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir bunganya sehingga penyerbukan tidak bisa terjadi secara alami dengan bantuan angin. Ditambah lagi, benang sarinya berada di posisi yang lebih tinggi dibanding kepala putiknya.

Mangga adalah nama buah dan pohon yang berasal dari perbatasan India dengan Burma. Tumbuhan ini telah menyebar ke wilayah Asia Tenggara sejak 1.500 tahun yang lalu dan sekarang sudah mempunyai banyak jenisnya.

Tanaman ini mempunyai bunga yang cenderung bertangkai pendek dan mengeluarkan bau yang harum. Warnanya kuning pucat dan di bagian tengah ada garis timbul sebanyak 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Sementara itu, bagian tepi mahkotanya berwarna putih yang berubah menjadi kemerahan saat akan layu.

Ketika tiba waktunya penyerbukan, kepala sari akan membuka untuk memberikan jalan kepada tepung sari melakukan penyerbukan pada kepala putik. Dengan demikian, mangga termasuk jenis tumbuhan yang berkembang biak secara generatif.

Jambu biji adalah tumbuhan yang bisa berkembang biak secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi dengan cara menanam bijinya langsung oleh manusia. Dengan kata lain, jambu biji termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara antropogami atau melalui bantuan manusia.

Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang terancam punah di habitat aslinya, karena itu sekarang tanaman ini dilindungi keberadaannya. Ciri khas utamanya terletak pada lidah yang berwarna hitam dengan sedikit garis-garis hijau dan berbulu. Sementara itu, bagian Sepal (kelopak bunga) dan petal (mahkota bunga) mempunyai warna hijau muda.

Biasanya, anggrek hitam tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Anggrek hitam dapat berkembang biak secara generatif dengan biji dan juga secara vegetatif dengan memisahkan umbi semunya. Anggrek hitam biasanya tumbuh di pohon-pohon tua yang ada di daerah rawa atau pantai dan mekar mulai dari bulan Maret hingga Juni.

Eceng gondok adalah tanaman yang hidup di perairan terbuka. Dia akan mengapung saat berada di air yang dalam dan berakar ketika ada di air yang dangkal. Perkembangbiakannya terjadi secara generatif maupun vegetatif.

Perkembangbiakan generatif terjadi pada bagian bunga eceng gondok yang berwarna mahkota lembayung muda. Bunganya berjenis majemuk karena terdiri dari 6 sampai 35 kuntum dengan putik tunggal.

Kembang sepatu adalah salah satu jenis tanaman hias yang kerap ditanam di kebun-kebun oleh masyarakat Indonesia. Bunganya berdiameter 6 cm sampai 20 cm dengan bentuk yang mirip seperti terompet. Bagian putiknya menjulur ke luar dari dasar bunga sehingga dapat berkembang biak secara generatif. Prosesnya terjadi dengan bantuan serangga yang hinggap ke bunga ini atau dengan bantuan angin.

Salah satu kelebihan kembang sepatu adalah tahan terhadap cuaca yang sangat panas, sehingga cocok dengan iklim di Indonesia. Biasanya, tanaman ini bisa tumbuh dengan ketinggian antara 2 sampai 5 meter.

Selain kembang sepatu, masih ada banyak tanaman hias lain yang bisa ditanam di sekitar rumah dengan perawatan yang cukup mudah. Jika kamu tertarik dengan tanaman hias, kamu bisa membaca buku Tanaman Hias Favorit Pembawa Hoki yang membahas tentang 16 jenis tanaman hias beken lengkap dengan syarat hidup, cara pemeliharaan, serta tips menumbuhkan bunganya.

“Apa yang paling dia senangi?”

“Biji bunga matahari”

Ya, buat generasi 90-an lagu tersebut sangat akrab di telinga dan mungkin ada yang mengenal bunga matahari dari liriknya. Nah, seperti yang disebutkan dalam lirik lagu kartun Hamtaro, bunga matahari mempunyai biji. Biji tersebut dihasilkan dari perkembangbiakan generatif melalui penyerbukan alami dengan bantuan serangga dan juga penyerbukan buatan dengan bantuan manusia.

Ciri-ciri tanaman ini sudah siap melakukan penyerbukan adalah ketika kelopak bunganya muncul, kemudian bunganya memiliki nektar, serbuk sari, serta stigma. Kupu-kupu dan lebah merupakan dua jenis serangga yang paling sering membantu penyerbukan pada tanaman ini. Sementara itu, manusia biasanya menyebarkan serbuk sari menggunakan brush atau menggosokan dua kuntum bunga agar terjadi pertukaran serbuk sari.

Aster merupakan bunga yang tangguh karena bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan serta musim. Oleh sebab itu, bunga ini sangat mudah ditanam, bahkan oleh orang yang tidak punya pengalaman sama sekali. Perkembangbiakannya dilakukan secara generatif melalui biji. Biasanya, manusia membeli biji di toko-toko pertanian maupun bibit bunga untuk kemudian ditanam di sekitar rumah atau kebun.

Dandelion termasuk tanaman yang sering kita temui di kebun-kebun dekat rumah. Tanaman ini tumbuh dengan tinggi sekitar 40 cm, daunnya berwarna hijau dengan tepi yang bergerigi tajam. Bunga dandelion memiliki tangkai yang kecil dengan warna kuning atau orange. Pada dasarnya bunga ini terbentuk dari kumpulan bunga-bunga kecil lain yang disebut ray floret.

Nah, proses penyerbukan terjadi pada ray floret ini secara alami melalui bantuan serangga. Setelah penyerbukan terjadi, ray floret ini akan berubah menjadi biji yang mengandung semacam sayap. Biji-biji ini kemudian berkumpul menjadi satu. Saat tertiup angin, bijinya akan berhamburan dan terbang satu-persatu karena mempunyai “sayap”. Jika biji ini jatuh di tempat yang tepat, maka akan tumbuh tanaman dandelion baru.

Kelapa juga termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Tepatnya dengan cara perkawinan atau pembuahan menggunakan bijinya. FYI, buah kelapa yang kamu kenal sebenarnya adalah biji kelapa. Ketika usianya sudah tua, buah kelapa akan memiliki kecambah, daun, akar, dan juga batang yang baru. Inilah yang kita kenal dengan nama tunas kelapa. Jika begitu, apakah kelapa mempunyai bunga?

Yup, bunga kelapa warnanya kuning dengan bentuk yang bergerigi dan jumlahnya ada banyak. Nah, bunga ini termasuk bunga tidak lengkap karena hanya memiliki satu bagian bunga, bisa benang sari atau putik.

Penyerbukan pada padi terjadi secara alami dengan bantuan dari angin atau disebut anemogami. Prosesnya terjadi ketika tanaman padi sudah menghasilkan serbuk biji kecil. Serbuk-serbuk ini sangat mudah terbawa oleh angin. Saat terbawa oleh angin, serbuk biji tersebut akan hinggap di tanaman lain kemudian bertemu dengan kepala sari dan kepala putik. Dengan begitu terjadilah penyerbukan.

Kopi adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Secara umum ada dua cara untuk membudidayakan tanaman ini, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan menyemaikan biji atau benih-benih kopi, sementara itu cara vegetatif bisa melalui cangkok, stek, okulasi, maupun kultur jaringan.

Alpukat mempunyai banyak nama di Indonesia. Di Jawa Barat, dikenal dengan nama alpuket, lalu di Jawa Timur namanya adalah alpokat, sedangkan di Medan disebut boah pokat atau jamboo pokat. Terlepas dari jenis-jenis namanya, alpukat adalah tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Pertama kali masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-18 dan sekarang sudah banyak ditanam di kebun-kebun.

Perkembangbiakan alpukat bisa dengan cara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif dilakukan menggunakan biji, sedangkan vegetatif menggunakan enten atau okulasi. Akan tetapi, perkembangbiakan generatif kurang populer di masyarakat karena tanamannya butuh waktu lama untuk berbuah, yaitu sekitar 6 hingga 8 tahun.

Pohon sagu merupakan tanaman yang dijadikan sebagai salah satu makanan utama masyarakat Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur. Tanaman ini kerap tumbuh di daerah rawa-rawa air tawar, lahan gambut, dekat aliran sungai, maupun sumber air yang ada di kawasan hutan rawa. Pohon sagu bisa dikembangbiakan dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan menanam bijinya langsung di tempat yang diinginkan.

Bunga bangkai kerap disamakan dengan bunga Rafflesia arnoldi, padahal keduanya merupakan jenis yang berbeda. Akan tetapi, karena keduanya sama-sama mengeluarkan bau busuk dan berukuran besar, masyarakat sering menganggapnya sama. Bunga bangkai sendiri berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

Menariknya, keduanya terjadi dalam fase yang berbeda. Fase vegetatif terjadi ketika tanaman ini mempunyai batang tunggal serta daun di atas umbinya–mirip seperti pohon pepaya. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan fase vegetatif berlangsung antara 2 hingga 3 tahun. Ketika fase ini terjadi, buahnya akan berwarna merah dan bijinya tumbuh di bagian bekas pangkal bunga. Sementara itu, fase generatif terjadi saat bunga bangkainya mulai mekar. Sebagai informasi, bunga ini mempunyai 3 bagian, yaitu bunga betina, bunga jantan, dan juga appediks.

Kelapa sawit adalah tumbuhan yang digunakan untuk membuat minyak goreng. Tanaman yang berasal dari Afrika ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa, hingga Sulawesi. Sawit biasanya tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian sekitar 0 sampai 500 meter dari permukaan laut. Tumbuhan ini memerlukan iklim dengan curah hujan yang stabil sehingga cocok ditanam di wilayah Indonesia.

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Biasanya, buah sawit akan matang pada kondisi tertentu dan embrionya akan berkecambah untuk menghasilkan tunas (plumula) serta bakal akar (radikula).

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetatif buatan.

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman.

Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik. Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.

Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.

Hal yang Membantu Proses Penyerbukan

Ada beberapa hal yang memengaruhi proses penyerbukan pada tumbuhan. Faktor tersebut biasanya datang dari makhluk hidup lainnya dan juga alam. Berikut adalah hal yang membantu proses penyerbukan tumbuhan.

Hewan yang dapat membantu penyerbukan, seperti kupu-kupu, kelelawar, burung, lebah, dan kumbang. Contoh tumbuhan yang diserbuki oleh hewan antara lain bunga melati, mawar, durian, dan kembang sepatu.

Manusia juga dapat menjadi faktor dalam penyerbukan perkembangbiakan vegetatif. Tumbuhan yang biasanya harus dibantu proses penyerbukannya oleh manusia adalah pohon salak dan vanili.

Dalam hal ini angin juga dapat membantu proses penyerbukan dengan tiupan angin yang membuat serbuk sari mengenai kepala putik. Tumbuhan yang proses penyerbukannya dapat dibantu oleh angin adalah jagung, gandum, dan padi.

Air juga dapat membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan. Dalam hal ini, yang dapat dibantu oleh air adalah tumbuhan yang berada di dalam air. Tumbuhan tersebut adalah tanaman ganggang maupun hydrilla.

Grameds, demikianlah artikel mengenai perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif. Dengan adanya artikel ini diharapkan kalian dapat membedakan apa itu perkembangbiakan vegetatif dan generatif beserta cara berkembang biaknya.

Jika kalian ingin belajar lebih dalam mengenai tumbuhan, kalian dapat membeli buku yang tersedia di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas telah menyediakan berbagai buku berkualitas yang bisa kalian miliki. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!

Buku ini membahas bagian tubuh tumbuhan, struktur sel dan fungsi setiap organel sel, dan berbagai jaringan penyusun tumbuhan. Secara terperinci buku ini juga membahas organ-organ penyusun tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bunga, serta pertumbuhan primer dan sekunder maupun pertumbuhan yang menyimpang. Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti serta contoh-contoh yang lengkap.

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Perkembangbiakan Tumbuhan

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif – Setiap makhluk hidup pastinya melakukan perkembangbiakan untuk meneruskan keturunannya. Berkembang biak berarti menciptakan makhluk baru dari spesies yang sama. Makhluk hidup berkembang biak untuk memperbanyak keturunan, mencegah spesies dan jenis mereka dari kepunahan keturunan mereka. Makhluk yang bisa berkembang biak adalah makhluk yang sudah dewasa.

Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan. Mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperbanyak spesies dari tumbuhan itu sendiri. Proses perkembangbiakan atau pembentukan individu baru pada tumbuhan untuk menjaga kelangsungan keturunan dari spesies tersebut. Proses perkembangbiakan dapat dilakukan secara seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan seksual menghasilkan keturunan baru melalui peleburan gamet dari orang tua. Keturunan yang dihasilkan memiliki karakteristik genetik yang berbeda dengan induknya. Sedangkan perkembangbiakan aseksual menghasilkan individu baru tanpa fusi gamet, sehingga individu baru yang dihasilkan mewarisi karakteristik genetik yang sama dengan orang tuanya (kecuali terjadi mutasi).

Buku ini menghadirkan segala yang perlu kita tahu tentang dunia tumbuhan dengan cara paling mudah namun padat dan kaya akan pengetahuan. Dilengkapi dengan ratusan foto dan ilustrasi yang menunjang, menjadikan buku ini tidak hanya enak dibaca, namun juga akan mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang kehidupan tumbuhan dengan cara yang menyenangkan.

Dengan adanya dua cara untuk berkembang biak bagi tumbuhan maka pada kesempatan kali ini Gramedia akan membahas mengenai perkembangbiakan tumbuhan. Untuk tahu lebih lengkap bagaimana perkembangbiakan vegetatif dan generatif pada tumbuhan, mari simak ulasan berikut.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Stek adalah cara perkembangbiakan yang menggunakan bagian daun atau batang tumbuhan. Cara memotong bagian tumbuhan yang akan distek akan memengaruhi hasil stek.

Pemotongan batang secara miring lebih bagus daripada pemotongan secara lurus atau rata. Jika penampang batang berukuran lebih lebar, maka jumlah akar yang tumbuh akan lebih banyak.

Akar yang banyak akan memiliki kemampuan menyerap air lebih banyak. Tidak hanya itu, tumbuhan juga menjadi lebih kokoh dan tumbuh subur.

Cara melakukan cangkok adalah dengan mengelupas bagian lapisan kulit batang dan menghilangkan kambium pada batang.

Selanjutnya batang dibungkus menggunakan serabut kelapa atau dapat juga diberi plastik yang sudah dilubangi.

Dalam waktu beberapa minggu, pada batang yang dicangkok akan muncul akar. Dengan demikian batang tersebut siap untuk ditanam.

Perlu diketahui bahwa tidak semua tumbuhan dapat dicangkok. Hanya tumbuhan yang berkambium yang dapat dicangkok. Tumbuhan juga harus dalam keadaan tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Perkembangbiakan buatan ini dilakukan dengan menggabungkan dua jenis tanaman yang berbeda, tetapi dengan bagian akar dan pokok batang berasal dari satu tanaman.

Cara berkembang biak mengenten dilakukan untuk menggabungkan dua sifat unggul dari dua jenis tanaman.

Contohnya, salah satu tumbuhan memiliki buah dengan rasa manis, sedangkan lainnya memiliki keunggulan akar yang kuat tetapi buahnya tidak manis. Maka metode mengenten pada kedua tersebut akan menghasilkan tumbuhan berakar kuat dan berbuah manis.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetatif buatan.

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman.

Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik. Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.

Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak tanpa adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau penyerbukan. Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan juga tumbuhan lain. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif alami.

Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang menggunakan bagian tunas atau tanaman yang baru tumbuh. Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas muncul di atas permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda, buah/bunga yang menjanjikan. Contoh perkembangbiakan tumbuhan bertunas terjadi pada tanaman pisang, tebu, dan bambu.

E-book tentang kultur jaringan pisang kepok tanjung ini masih sulit diperoleh, padahal kebutuhan tentang buku petunjuk teknis produksi bibit pisang kepok tanjung dengan teknik kultur jaringan ini sangat dibutuhkan. E-book ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelajar, mahasiswa, dosen/akademisi, peneliti, praktisi di bidang kultur jaringan tanaman, yang memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap pisang kepok tanjung sebagai sumber daya alam hayati (SDAH) langka dan unik yang perlu dilestarikan

Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif merupakan tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun. Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan tunas adventif di antaranya cocor bebek, cemara, dan sukun.

Spora adalah organ reproduksi yang dimaksudkan untuk penyebaran pada tumbuhan berpembuluh tidak berbiji. Spora biasanya memiliki satu atau lebih sel tertutup dalam lapisan pelindung. Contoh tumbuhan berspora adalah lumut, jamur, dan tanaman paku.

Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari sekelompok daun tebal berlapis dengan susunan seperti roset. Polisakarida pada umbi lapis bukan merupakan akumulasi karbohidrat. Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang menggunakan umbi lapis untuk pembibitan antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga tulip, bunga lili hujan, bunga amarilis, dan bunga narsis.

Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa batang atau modifikasi struktur batang yang terdapat di dalam tanah dan biasa digunakan sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Saat ditanam di tanah, umbi ini bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang, ubi jalar, talas, bengkuang, gadun, dan genbiri.

Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami yang memanfaatkan akar, termasuk cadangan makanan. Umbi akar ada dua jenis, yaitu berserat dan akar tunggang. Contoh tanaman yang berkembang biak pada umbi akar berserat adalah singkong, sedangkan umbi akar tunggang antara lain lobak dan wortel.

Akar tinggal ini, biasa disebut rimpang, berarti perkembangbiakan tumbuhan yang tumbuh dan menyebar di bawah permukaan tanah. Rimpang menghasilkan akar baru atau tunas baru yang tumbuh menjadi tanaman baru.

Rimpang digunakan untuk menyimpan stok makanan atau hasil metabolisme tanaman. Rimpang juga mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan rimpang adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak.

Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan memodifikasi batang yang tumbuh di samping atau bisa disebut cabang di batang. Di batang ini akan ada ruas-ruas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di banyak spesies terna. Terna adalah tumbuhan berbatang tidak berkayu (lunak). Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan geragih atau stolon antara lain stroberi, rumput teki, dan pegagan.

Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan dan Contohnya

Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses penyerbukan. Perkembangbiakan vegetatif terbagi menjadi dua, yakni alami (tanpa bantuan manusia) dan buatan (dengan bantuan manusia).

Berikut beberapa cara berkembang biak tumbuhan vegetatif, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemdikbud RI.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penyerbukan

Penyerbukan merupakan awal tahap terjadinya pembuahan. Tahap ini dapat terjadi karena bantuan yang berasal dari luar.

Bantuan-bantuan tersebut dapat berasal dari angin, air, hewan, dan juga tumbuhan.

- Bantuan penyerbukan oleh angin

Angin dapat menggerakkan bunga yang memiliki kepala sari mudah goyang. Hal ini tentunya dapat membantu tumbuhan dalam proses perkembangbiakan.

Tidak hanya itu, serbuk sari yang dihasilkan juga banyak, ringan, dan kering. Beberapa tumbuhan yang perkembangbiakannya dibantu oleh angin adalah, padi, jagung, dan rumpur.

- Bantuan penyerbukan oleh air

Air juga dapat membantu proses perkembangbiakan tumbuhan, baik air hujan ataupun air sungai. Bantuan air dalam pertemuan benang sari dan putik dapat terjadi pada beberapa jenis tumbuhan darat dan tumbuhan air.

- Bantuan penyerbukan oleh hewan

Ada beberapa hewan yang turut membantu proses perkembangbiakan tumbuhan di antaranya kupu-kupu, lebah, semut, siput, tikus, dan kelelawar.

Penyerbukan dengan bantuan hewan terjadi pada beberapa tumbuhan seperti, mangga, jeruk, dan jambu.

- Bantuan penyerbukan oleh manusia

Penyerbukan dengan bantuan manusia merupakan satu-satunya penyerbukan yang termasuk dalam perkembangbiakan generatif buatan.

Bantuan manusia biasanya diberikan secara sengaja, yakni dengan mempercepat tanaman dalam menghasilkan keturunan.

Tahap setelah penyerbukan adalah masuknya serbuk sari ke saluran yang ada di tangkai putik menuju bakal buah. Dalam perjalanannya menuju bakal buah, serbuk sari berubah menjadi spermatozoa. Paling sedikitnya, akan ada dua spermatozoa yang sampai ke bakal buah.

Ketika sampai di bakal buah, maka terjadi tahap pembuahan, yakni salah satu spermatozoa membuahi sel telur sehingga terjadi menghasilkan zigot. Semetara spermatozoa lainnya akan membuahi sel lain yang selanjutnya akan berkembang menjadi jaringan-jaringan pada biji. Secara bersamaan, di dalam buah akan terbentuk biji dan bakal buah berkembang menjadi buah.

Perkembangbiakan Generatif  Tumbuhan

Perkembangbiakan secara generatif adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan cara pembuahan dan penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif tumbuhan hanya terjadi pada tumbuhan yang memiliki organ reproduksi seperti serbuk sari dan kepala putik.

Serbuk sari adalah alat reproduksi jantan dan kepala putik adalah alat reproduksi betina pada tumbuhan. Artinya perkembangan generatif tanaman dapat terjadi melalui perkawinan. Jika tanaman tidak memiliki organ reproduksi, ia tidak dapat mengalami perkembangbiakan generatif.